Jumat, 15 November 2013

Pentingnya Tidur Cukup

Tidur?  masih banyak tugas nih. harus begadang. itulah yang sekarang saya lakukan. Kamis minggu lalu saya memutuskan untuk pulang kampung.Tentu saja sya membawa pula laptop. Dengan harapan, saya masih bisa tetap mengerjakan tugas-tugas. Ternyata saya malah lupa membawa charger. dan akhirnya, saya tidak dapat mencicil postingan di blog ini. Sehingga, sekarang saya mengerjakannya. saya pun tidak menggunakan waktu tidur sebagaimana mestinya. padahal tidur itu penting. Mengapa? Mari kita lihat alasannya, sebagai berikut.

Mengapa Tidur Penting?
Tidur, seperti  aktivitas gizi dan fisik, merupakan faktor penentu penting dalam kesehatan. Tidur juga merupakan kebutuhan pokok bagi kesehatan bayi, anak, dan remaja untuk membantu dalam proses pertumbuhan tubuh. Kurang tidur dan gangguan tidur yang tidak diobati mempengaruhi pola dasar perilaku yang negatif serta dapat mempengaruhi kesehatan keluarga dan hubungan interpersonal.
Kelelahan dan kantuk dapat mengurangi produktivitas dan meningkatkan peluang untuk kecelakaan seperti kesalahan medis, atau kecelakaan kendaraan bermotor atau bahkan kecelakaan industri.
Tidur yang cukup diperlukan untuk:
  • Melawan infeksi
  • Mendukung metabolisme gula untuk mencegah diabetes
  • Mendukung keberhasilan anak-anak di sekolah
  • Bekerja secara efektif dan aman
Waktu dan durasi tidur yang tepat mempengaruhi sejumlah fungsi endokrin, metabolik, dan neurologis yang penting untuk pemeliharaan kesehatan individu. Jika tidak diobati, gangguan tidur dapat berhubungan dengan peningkatan risiko:
  • Penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Semua penyebab kematian
Tidur yang sehat harus menjadi perhatian khusus untuk individu dengan cacat kronis dan gangguan seperti arthritis, penyakit ginjal, nyeri, Human Immunodeficiency Virus (HIV), epilepsi, penyakit parkinson, dan depresi. Di antara orang dewasa yang lebih tua, konsekuensi kognitif dan medis dari gangguan tidur yang tidak diobati adalah dapat menurunkan kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup, berkontribusi terhadap keterbatasan fungsional dan hilangnya kemandirian, dan berkaitan dengan peningkatan risiko kematian akibat sebab apapun.

Beberapa Gangguan Tidur
Beberapa penelitian mengatakan bahwa peluang untuk kurang tidur (didefinisikan sebagai seseorang yang tidur kurang dari 6 jam per malam) telah meningkat secara signifikan selama 30 tahun terakhir. Persaingan antara jadwal tidur, kerja, dan gaya hidup merupakan tren terbaru. Gangguan tidur sering dikaitkan dengan gaya hidup yang berhubungan dengan kelelahan sementara, disorientasi, dan kewaspadaan menurun.

Sleep-Disordered Breathing (SDB), yang meliputi gangguan tidur, merupakan ancaman serius bagi kesehatan. SDB ditandai oleh obstruksi jalan napas intermiten atau jeda dalam bernapas. Orang dengan SDB yang tidak diobati memiliki 2 sampai 4 kali risiko serangan jantung dan stroke. Obesitas merupakan faktor risiko yang signifikan untuk SDB, dan penurunan berat badan dikaitkan dengan pengurangan keparahan SDB tersebut.

SDB pada Anak:
Risiko SDB selama masa kanak-kanak dikaitkan dengan status sosial ekonomi rendah yang juga tergantung pada obesitas dan faktor risiko lainnya. Jika tidak diobati, SDB pada anak-anak dikaitkan dengan kesulitan di sekolah, gangguan metabolisme, dan risiko penyakit jantung di masa depan.

SDB pada Dewasa:
SDB dapat mempengaruhi 20 sampai 40 persen orang dewasa yang lebih tua dan jika tidak diobati, terkait dengan 2 – 3 kali lipat peningkatan risiko stroke dan kematian.


Wow. Serem juga nih kalo sampe terserang SDB. buat pembaca yang sering menyepelekan kegiatan satu ini dikarenakan sibuk dan padatnya aktivitas, aturlah jadwal kembali, agar waktu tidur tidak terganggu karena, memiliki waktu tidur yang cukup sangat penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar